NARONETO - Bisa saja karena faktor usia, maka aku menulis cerita masa lalu dari versi diri sendiri. Mungkin ada benarnya kali ya, orang kalau sudah tua itu lebih suka menceritakan pengalaman hidupnya?
Aku biasa memanggilnya Bayu. Terakhir ketemu dengan pemuda ini setahun yang lalu. Saat dia pulang ke Banjarbaru dan menyempatkan diri untuk menemuiku. Satu hal yang kuingat, saat dia mengutarakan keinginannya maju dipanggung politik Banjarbaru.
Walau saat itu aku tidak menanyakan, kapan? Tapi, aku mendukungnya. Karena perlu anak muda yang berani muncul, berani meyakinkan dengan tegas bahwa anak muda itu bicara masa depan bukan menceritakan masa lalu ketika pengalaman dipertanyakan.
Sejak aku mengenalnya sekitar tahun 2017 pada saat sama-sama lolos sebagai Finalis Nasional Wirausaha Muda Mandiri mewakili Regional IX Kalimantan. Aku tahu, pemuda ini (saat itu masih Mahasiswa) punya tekad dan keinginan yang kuat dengan apa yang ingin diraihnya.
Satu persatu mulai dia dapatkan walau tidak dengan mudah. Selama sebelas hari, kami berkumpul dengan seluruh finalis dari berbagai penjuru tanah air di kota Bogor. Selain mendapatkan pelatihan juga berkompetisi kembali untuk mendapatkan peserta terbaik juga sekaligus awarding dan expo dipuncak acara.
Sejak saat itu kami saling kenal, komunikasi, diskusi dan sering mendapatkan kesempatan berkegiatan bersama terkait usaha. Setelah lulus S1, dia pilih ke Jakarta melanjutkan jenjang kuliah dan usahanya.
Bahkan, sempat berkunjung dan beli produk ke booth saat aku ikut pameran Inacraft 2019 di JCC Jakarta. Hal yang mengejutkan sekaligus menggembirakan bagiku adalah ketika dia memberi kabar kemarin malam melalui pesan WhatsApp.
"Iyaa, Mas. Kalo memungkinkan di Bjb 2 dulu," pesan yang mengejutkan bagiku. Jika benar. Kok diam-diam sih? 😅 Mana fotonya nggak ada dispanduk, angkot, baliho, billboard seperti kebiasaan yang sudah lebih dulu muncul "memperkeruh" pandangan sudut-sudut kota dan jalanan di Banjarbaru.
Namun, terasa menggembirakan ketika Bayu kini sudah menyelesaikan pendidikan jenjang Doktor-nya